Kamis, 02 Mei 2013

Tak Sempurna

"Sini Rin biar gue bantu" Ujarku
"Ta...tapi Kur,?"
"Udah gak usah bingung, sini biar aku bantu"
Iya bantu, Karin hanya bisa pasrah dengan keadaan ini, setelah dirinya merasa tidak percaya diri dengan dirinya sendiri. Sejak itu ia tak seceria dulu. Di sekolahpun sama, sering merasa minder karena keadaanya. Dia bilang ke gue kalau dia pengen seperti anak yang lain dan nyuruh gue jalan bareng denganya di pinggir danau.
"Disini rin,?"
"Bukan bukan, agak kesana lagi K, oke tepat disini K"
"Sekarang kita mau ngapain rin,?"
"Main lah K, gak mngkin kita disini ujian nasional"
"Iya juga sih rin"
"Tolong gendong gue ke pinggir danau itu K"
"Apa tidak bahaya rin,?"
"Ah kau ini, gak asik, katanya ngajak aku jalan"
"Ya sudah iya rin"
"Eh lo tau gak K, dulu gue sering ketempat ini, gue selalu gerakin kaki gue di air. Di hati terasa tenang gitu, tapi hal itu juga membuat keadaan air jadi tidak tenang. Gue slalu berfikir apa kehidupan manusia juga sama disaat kita merasa tenang namun ada orang lain yang tidak tenang dan begitu sebaliknya,?"
"Ya mungkin memang seperti itu rin, seperti siang dan malam, antara cahaya dan kegelapan. Semua itu hubungan sederhana yang sulit djelaskan. Kenapa harus ada akibat setelah ada sebab. Kenapa tidak hanya ada akibat saja tanpa ada sebab. Mungkin seperti itulah rin"
"Kalau begitu seharusnya di dunia ini tak ada hubungan seperti itu. Biar tak ada lagi namanya kekalahan, kesedihan, kekecewaan dan yang lainya. Haanyalaah kemenangan, kebahagiaan, dan kegembiraan yang tercipta. Saat ini aku harus mengimbangi jalan pemikiran dan perilaku mereka yang lebih dewasa 2 tahun, sedangkan aku aku terlalu kekanak kanakan.
"Rin, pemikiran  sperti itu sbenarnya salah. Hubungan itu sebenarnya ada dan tercipta untuk kita. Seperti misalnya kalau ada yang namanya pemenang pasti ada yang namanya pecundang. Dan si pemenang merasa bahagia dan gembira, sedangakan si pecundang akan kecewa dan sedih. Namun si pecundang itu akan merasakan kemenangan bila dia mampu bangkit dari keterpurukanya dengan usaha yang gigih, pantang menyerah, yang disebut tekad"
"Tapi K, lihat mereka yang disana serta yang itu, mereka semua tampak bahagia.Seakan teorimu itu tak bermakna bagi mereka. Mereka tertawabersama, bermain, bergandengan tangan, mereka semua bahagia K, tapi lihat aku ini K,"
"Gue tau rin, lo pengen seperti mereka. Tapi menjadi diri sendiri itu lebih baik, gue paham lo masih belum bisa nrima lo yang sekarang.  Tapi apa lo tau rin, di dalam diri mereka tersimpan rasa yang berlawanan dengan yang lo lihat sekarang. Mereka semua punya kesedihan yang ada pada diri mereka. Dan sekarang, apa lo gak sadar bahwa ada kebahagiaan di dalam sana yang setia menanti lo menjemputnya"
"Tapi K, apa,?"
"Udah sekarang gini, Jika lo tetep dengan pemikiran seperti itu, gak masalah, tapi lo akan tetep jadi air mineral dalam botol tertutup tak akan ada kemajuan darimu. Hanya akan berguna bagi orang lain bila ada yang membuka tutupnya rin. Sekarang bandingkan dengan danau ini, danau ini airnya selalu mengalir dari hulu ke hilir yang di tampung di danau ini, tiap detik selalu berganti berganti dengan air yang baru dan air yang lama selalu diberi dorongan air yang baru agar mereka berguna bagi orang baanyak. Seperti irigasi dan yang lainya. Sama halnya dengan pengalaman hidup kita. Semakin kita punya pengalaman pembelajaran hidup yang banyak, semua itu akan merubah masa lalu untuk menjadi masa depan yang indah. Jadi lo gak perlu menyesalinya, menyesalah bila kau tak bisa merubah masa lalu menjadi masa depan. Karena masa lalu tidak untuk diingat baik atau buruknya, masa lalu ada untuk dirubah menjadi masa depan"
"K, lihat aku, aku tak sperti merka, aku tidak sempurna seperti mereka, apa aku bisa menjadi seperti apa yang kau katakan,?"
"Bagi gue, lo itu sempurna rin."
"Loh K,? Lo kog,?"
"Iya, lo emang sempurna rin. Meski rapuh lo itu tetep hal yang indah bagi gue karena ketidaksempurnaan lo itu. Lo itu mawar, mawar memiliki ketidak sempurnaan, yaitu duri yang kadang melukai dan lo, keadaan lo ini yang kadang merepotkan namun mawar dan lo sama sama indah. Karena keindahan itulah yang menutupi ketidaksempurnaan yang kalian miliki. Mungkin kau sadari, mungkin tidak, tapi ku yakin lo itu yang sempurna"
"Hih K, lo ngomong apaan sih, jangan bikin gue malu dong. Gerimiskan kan jadinya, elo sih dari tadi ngomongin air, untung tadi bawa payung, ayo pulang, sini gendong gue"
"Iya Karina nyebelin, rin payungnya lo yang megang ato pegang berdua,? Biar bisa pegangan tangan gitu, hehe, ini pakek jaket gue biar gak dingin"
"Iya Kurnia baik, wekkk"
"Awas lo sampek rumah gue jiwit pipi lo, eh rin, mnurut lo hujan itu sperti apa,?
"Kambuh deh, ini gue pasti mau diceramahin lagi. Mnurut gue hujan itu dualisme, kadang baik kadang buruk, mereka penolong saat kekeringan, tapi mereka juga yang menyebabkan keringnya rezeki masyarakat karena banjir yang dibuatnya itu."
"Ehm, sebenernya gue itu pengen lo sperti hujan rin"
"Tu kan gue diceramahin lagi, memangnya kenapa kok seperti hujan,?
"Lo pernah berfikir gak gak kalu banyak orang bilang hujan datangnya kroyokan, sebenernya itu pemikiran anak kecil. Seandainya dilihat dari sisi lain hujan itu"
" Laangsung aja intinyaa K"
"Gini, hujan itu sperti kehidupan, pada kehidupan harus bisa seperti hujan, selalu memperbaharui yang ada di hidupnya setiap satuan waktu, contoh sederhana, hujan tidak hanya satu tetes, tapi ribuan, anggap tetesan air hujan adalah hal baru atau pengalaman dan pembelajaran dalam hidup dan bumi adalah lo. Misal seribu tetes hujan menetesi tanah setiap detiknya di detik berikutnya lebih dari seribu, coba bila itu kita aplikasikan ke hidup kita, semakin banyak pembelajaran yang kita dapatkan, kita bisa gunakan itu untuk merubah masa lalu menjadi masa depan yang indah. Karena setiap tetesan pasti berbeda dengan tetesan yaang laain. Karena di dunia ini tidak ada hal yang sama yang akan terulang di kedirian yang sama'
"Iya K, hujan sama seperti sungai yang mengalir dan danau tadi, iya kan,?"
"Nah itu taau, tumben encer otak lo, hehehe"
Ehm, rin apa lo tahu, lo itu sosok yang tak sempurna, tapi karena itu lo juga sosok yang bermakna. Pernah di suatu waktu terlintas di sini, impian tentangmu sangatlah tak terbatas rin, walaupun kau jauh dari kata sempurna tapi semua itu membekas disini rin. Karena gue selalu mengagumi kelemahan lo, mencintai semua kekurangan lo, karena itu indah rin, elo yang tak sempurna"
".........Kurnia,!" Hujan terjatuh dibawah payung.

#DK

Sabtu, 13 April 2013

Cinta Pertama


Pagi yang penuh keagungan cakrawala, hembusan angin sepoi-sepomenyentuh dan menembus kulitku, dingin sekali ..
Seperti membuka hari dan berharap disambut dengan senyum, aku mencoba melangkahkan kaki dan menjalani hidup. Kicau burung menyentuh telinga, ku buka jendela dan ku hirup udara dalam sejuknya membuat tubuhku segar, dan mimpi tadi malam tlah ku lupakan. Suasana hati kelabu dan murung menjalani sebuah kisah cinta yang dibilang masih cinta monyet , aku tak mampu mengerti tentang perasaan ini. Setiap aku bertemu dengan dia, seorang yang aku suka, dadaku selalu bergetar tak karuan. Tingkah laku tak dapat dikendalikan. Yah.. benar mungkin ini adalah cinta monyet yang banyak orang bilang.

Hari ini aku bertemu dengan cewek yang aku suka itu.
“Hey … kenapa ngajak ketemu disini ?”, tanyanya mendahului pembicaraan.
“Hemm … ada something yang mau aku omongin ..!, Jawabku terlihat agak grogi.
“Ngomong aja aku dengerin kok.!! , Timpalnya menetralkan suasana.
Kita bercanda, aku berusaha membuatnya nyaman dengannya. Sesering kali dia menatapku tapi aku berusaha memalingkan wajahku.
Aku malu , tapi disisi lain aku sangat senang. Dunia bagaikan surga. Semua serba indah di depan mata . Setiap kata yang dia ucap, aku mendengar suaranya terekam di dalam ingatanku. Suaranya bagaikan sebuah getaran di dalam hatiku. Hatiku terasa damai mendengar setiap kata yang terucap dari bibirnya.

Aku menunngu untuk mengungkapakannya. Mauku ingin sambil mutar lagunya robinhood itu, biar kelihatan romantis. Tapi aku bukan tipe orang romantis.
Deeeg , astaga kami bertatap muka, alisnya, hidungnya, matanya, semuanya seakan menarik perasaan yang semakin suka.
Detik berganti menit, menit bergantin jam . Tak terasa waktu terus berputar dan saat yang di tunggu pun tiba.
“Kamu mau gak jadi girl frienku?” Tanyaku nerves sedikit terbata-bata.
“Apa??? Pacar???, katanya terkejut.
“Iya , aku tahu ini terlalu cepat, yah aku memang bukan lelaki yang sempurna dan mungkin bukan lelaki romantis karena aku mengutarakan yang mungkin saja saatnya tidak tepat. Tapi aku harap kamu bisa mengerti dan bisa mempertimbangkan ungkapanku ini. Mungkin aja kamu belum bisa percaya dengan apa yang aku bilang dan sekarang bahkan aku utarakan kepadamu. Aku sadar bahwa aku memang benar punya rasa , semua itu berawal ketika kita bertemu dalam satu kelas dulu,” ucapanku panjang, menjelaskan .
“Eh.. aku.. aku..” jawabnya agak bimbang.
“Gak dijawab sekarang gak papa kok aku kasih kamu waktu.” Ucapku.

Aku mencintainya, jika dia menolak berarti aku telah kehilangan kesempatan .
 “Aku mau jadi girl friendmu jika kamu serius denganku”
Jawabnya pelan tanpa tegang mungkin takut salah bicara.
“Benarkah , jadi kamu terima cintaku,,?” kataku tak percaya.

Yaa Tuhan benarkah ini kenyataan atau hanya mempermainkan, namun benar ini memang kenyataan . Ternyata cintaku tak bertepuk sebelah tangan. Terimakasih Tuhan Kau telah mengabulkan do’aku selama ini. Dan ini adalah hari terbaik yang pernah ku alami, mungkin tak akan pernah aku mencoba untuk melupakan saat indah saat sekarang.


#DK 

Jumat, 12 April 2013

Sebuah Perjalanan


            Gue (Kurnia) gak tau ini kebetulan atau gimana, awalnya gue hanya anggap dia (Karina) teman biasa aja gak lebih, selain itu gue sama dia juga gak terlalu akrab, tapi entah kenapa saat gue denger dia punya kekasih,  seolah gue hanya bisa terdiam ngedenger kbar itu, waktu yang biasanya gue jalani dengan dia (sebagai teman) terasa singkat, tetapi saat itu seolah terasa lama bagi gue saat dia udah punya kekasih, gue jujur dan gue akui gue suka dengan sosoknya, entah kenapa gue bisa suka sama dia, gue pun gak tau penyebabnya, karna gue ngerasa ini terjadi begitu saja. Mungkin ini karena seseorang yang bisa buat gue seneng dan sekaligus gue sukai sebelum dia udah terpisah jauh dengan gue dan juga jarang bertemu.
          Ku tak percaya kau ada di sini,
          Menemaniku disaat dia pergi,
          Sungguh bahagia kau ada di sini,
          Mengghapus semua sakit yang kurasa,
            Sehari, dua hari, seminggu udah gue jalani dengan sesuatu yang ngeganjel di hati gue, muncul pertanyaan di benak gue, apa dia tau rasa yang gue pendam buat dia,? Apa dia juga punya rasa yang sama terhadap gue meskipun hanya sebesar biji jagung,? Entah kenapa setelah dia tak lagi sendiri, gue semakin berusaha buat ngehapus bayang senyumnya dari benak gue, tapi semakin gue nyoba buat nglupain dirinya, bayang dirinya semakin dekat dengan gue, dan gue jadi takut ngedeketin dia, gue berusaha ngebuang mimpi gue buat ngedapetin (anggap aja dia itu putri) putri. Gue tau banyak yang suka dengan dia dan gue pun sadar mereka semua lebih dari seorang gue yang hanya bisa mendam perasaan suka gue ini terhadapnya, dan kenyataan buat ngubur dalem-dalem harapan gue ke dia semakin jelas, karna semakin hari, gue liat dia dengan kekasihnya begitu saling menyayangi, namun rasa yang gue miliki buat dia tetep aja masih ada, meski gue udah berusaha buang perasaan itu, namun apa daya, gue gak bisa nglakuin apa-apa, gue juga gak mungkin ngerusak hubungan mereka, gue gak mau dia sedih atau kecewa sama gue, akhirnya gue putusin kalau gue bakalan berusaha nglupain dia.
            Mungkinkah kau merasakan
            Semua yang ku pasrahkan
            Kenanglah kasih . . .
Setelah lama gue bisa sedikit nglupain dia, entah kenapa setiap ada acara atau apa gitu, seakan udah di skenario, gue selalu dekat dengan dia lagi, padahal gue udah berusaha ngejahuin dia agar gue bisa nglupain dia, gue gak tau ini kenapa. Dan akhirnya saat kami berjalan berdua, gue gak sengaja nanyain tentang dia dan kekasihnya. 
"Eh Rin, gmana kamu sama pacarmu,?" Tanyaku
"Maksud kamu,?" Kaget dengan pertanyaan itu.
"Maksud aku, gmana kamu dengan kekasihmu,? Masih baikan,?"
"Gak kog Kur, gue sama dia uda putus dan gak ada hubungan apa-apa lagi. Emang knapa Kur,?"
"Gak kog gak papa, cuma nanya" Jawabku sambil tersenyum.

Dan sejak percakapan itulah gue kembali merangkai harapan gue yang udah lama pupus karena ketidak percayaan diri gue buat ungkapin yang gue rasain selama ini ke dia. Setelah pulang dari rutinitas di sekolah, gue berusaha komunikasi dengan dia meskipun hanya sebatas sms, awalnya dia gak percaya kalau itu gue, hingga akhirnya dia percaya kalau itu gue setelah gue nulis nomor hp gue, dan gue perlihatkan ke dia, setelah itu gak tau kenapa sikap dia ke gue terkesan malu-malu, tetapi saat berkomunikasi di media elektonik, dia berbeda, sering tanya-tanya tentang gue, sampai akhirnya muncul perasaan buat selalu bertemu dengan dia, memandang dia tertawa bahagia di setiap hari-hari yang di jalaninya,
            Ku suka dirinya mungkin aku sayang
            Namun apakah mungkin kau menjadi milik-ku
            Kau pernah menjadi. . .menjadi miliknya
            Namun salahkah aku bila ku pendam rasa ini . . .
8 September 2012, saat gue ungkapin yang gue pendam selama ini, bertepatan ketika kita wisata ke bali, ya meskipun ngungkapinya di depan hotel. Tapi gue pilih momen ini, momen yg langka buat gue, ditemani hembusan angin yang menerpa tubuh kami berdua. Gue bilang kalo gue sayang sama dia.
"Rin, seumpama aku nyalonin jadi pacar kamu, kamu nrima gak,?" Tanyaku becanda dan ragu.
"Seumpama loh ya, gue mau pastinya." Sambil malu"
"Kalo saat ini gue sayang sama kamu dan nyatakan ini, kamu mau gak jadi pacar aku,?"
"Aku,?" Jawabnya kaget.
"Iya kamu"
Karin menyuruhku membelakanginya,
"Kamu serius nembak aku,?" Tanyanya keheranan.
"Iya aku serius dan gak becanda" Jawabku tegas.
"Aku trima kog kamu jadi pacar aku"
"Beneran,?" Tersenyum pada Karina.
"Iya sayangkuh" Deg, gue senengnya minta ampun.

Hari-hari berikutnya gue jalanin dengan Karina, tepat pada pukul 19.44, dan gue tetep ingat itu. :) Dengan kehadiran Karina kurasakan kasih sayang dan cintaku kuberikan padanya, walaupun agak grogi dan butuh waktu lama nyatain prasaan gue ke dia yang uda gue pendam 2 tahunan. :) 
Sampai sekarang tetep Karin, aku mencintaimu. Sayongku Karin. :*